Sepintaskopi.com - Kopi hitam kupu-kupu, kopi hitamku semangatku. Begitulah bunyi lirik lagu grup musik reggae Momonon yang mengangkat kopi robusta asal Lebak, Banten. Kopi lokal ini telah dikenal luas masyarakat meskipun tampilannya sederhana.
Hanya dikemas dengan plastik kuning membuat kopi hitam kupu-kupu nampak sederhana. Namun, dibalik kesederhanaannya robusta spesial ini menyimpan banyak rasa. Semenjak dipopulerkan oleh Momonon, kopi robusta asal Jawa Barat ini banyak digemari.
Apa Itu Kopi Hitam Kupu-Kupu?
Kopi hitam kupu kupu adalah kopi robusta spesial yang ditanam di Rangkasbitung. Produk ini berasal dari jenis kopi robusta pilihan. Meskipun asalnya dari robusta, kopi ini mempunyai aroma yang nikmat disertai cita rasa khas.
Kopi hitam kupu-kupu sudah diproduksi sejak tahun 1950. Lima tahun setelah negeri kita tercinta merdeka. Diproduksi oleh toko laris kopi hitam kupu-kupu mulai menunjukan eksistensinya. Rasa khas kopi robusta ada pada sajian minuman ini.
Tanaman kopi legendaris ini ditanam di daerah Cimarga, Leuwidamar, Bojongmanik, dan Lebak Gedong. Setelah panen biji kopi dikirimkan ke Rangkasbitung. Di sinilah pengolahan biji kopi dimulai dengan seksama.
Buat sahabat ngopi yang masih pemula dalam meminum kopi akan merasakan kafein yang nendang. Satu sachet kopi bubuk robusta ini pas untuk sekali sajian. Jadi sahabat ngopi nggak perlu bingung lagi untuk menakar kopi yang akan dinikmati.
Sejarah Kopi Hitam Kupu-Kupu
Kopi yang kita punya saat ini bukan tumbuhan asli nusantara. Perjalanan tumbuhnya kopi di Indonesia tidaklah singkat. Awal mula mengalami kegagalan demi kegagalan. Sampai akhirnya dapat berhasil setelah ditemukan metode penanaman yang tepat.
Baca juga: Taklukkan Pagi dengan Kopi Tanpa Gula, Berani?
1. Ambisi Kumpeni VOC
Kopi nusantara yang kaya ragamnya berasal dari zaman penjajahan Belanda. Ambisi sang penjajah dalam menguasai pasar kopi internasional sangat kuat. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendominasi ekspor kopi yang saat itu dikuasai oleh Yaman.
Upaya-upaya dilakukan untuk menanam biji kopi. Hingga akhirnya upaya tersebut mulai mendapat hasil setelah berhasil melakukan stek bibit kopi dari Malabar, India. Salah satu lokasi yang penting adalah di Priangan yang menjadi cikal bakal kopi arabika lokal.
Perkebunan kopi di Banten dibuka berdasarkan perjanjian yang telah disepakati Sultan dan VOC. Kejadian ini terjadi pada abad ke 16. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wilayah penghasil kopi yang sangat diperhitungkan kala itu.
2. Bermula dari Tanam Paksa
VOC semakin kuat dalam menguasai kopi. Namun, disisi lain terjadinya perang membuat kerugian dipihak VOC. Akhirnya, diambil kebijakan tanam paksa untuk memperkecil kerugian tersebut. Kopi robusta di Lebak saat ini berasal dari masa tersebut.
Inisiasi tanam paksa dilakukan oleh van den bosch yang saat itu menjadi gubernur jenderal. Tanam paksa tidak hanya memaksa petani menanam kopi tapi juga tebu, teh, dan kakao. Harga jual dari sistem tanam paksa ini sangat rendah bagi para petani.
Pada masa inilah Belanda mampu memperoleh keuntungan yang sangat besar kala itu. Bayangkan saja, setengah produksi kopi dunia dihasilkan di Hindia Belanda. Keuntungan ini juga dirasakan oleh para petinggi-petinggi lokal saat itu.
3. Kritik Sosial Multatuli
Praktik tanam paksa mendapat kritikan keras dari warga Belanda melalui karya novelnya. Kritik ini menggerakkan simpatik warga Belanda maupun Eropa dalam memandang Hindia Belanda. Mereka menyadari kemakmuran mereka berasal dari negara-negara kolonial.
Inilah yang akhirnya menghapus sistem tanam paksa di Hindia Belanda. Selain itu pemerintah kolonial Belanda juga mengijinkan warga pribumi untuk mengenyam bangku pendidikan. Politik ini dinamakan politik etis atau politik balas budi dari van Deventer.
Pemerintah Belanda dengan desakan dari masyarakatnya yang pro terhadap kemanusiaan mampu mengurangi sedikit penderitaan. Kejadian tersebut pada akhirnya membentuk kaum cendekiawan yang mampu memberi perlawanan lewat jalur diplomasi.
4. Bagian Kultur Masyarakat
Kopi hitam kupu-kupu sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat. Rasanya ada yang kurang jika tidak memulai hari tanpa ngopi. Lima tahun sejak kemerdekaan Indonesia muncul brand kopi kebanggaan Lebak ini.
Saking eratnya dengan warga Lebak, kopi hitam kupu-kupu ini dibuat sebuah lagu. Genre reggae membuat para pendengarnya seolah-olah ikut merasakan kenikmatan kopi tersebut. Grup musik Momonon berhasil membuat lirik yang pas.
Tidak hanya kalangan seniman saja, kopi ini juga erat dengan para petani yang gemar meminum kopi saat ke sawah. Masih banyak kalangan lain yang menggunakan kopi hitam kupu-kupu untuk energi prima dalam menjalani hari.
Tips Membuat Kopi Hitam Kupu-Kupu
Kopi hitam kupu-kupu artinya sangat mendalam bagi masyarakat Rangkasbitung. Cairan hitam ini sudah menjadi bagian dari setiap sudut kehidupan mereka. Inilah kenapa kopi ini masih tetap eksis meskipun tidak ada perubahan dalam kemasannya.
Setiap orang pasti mempunyai cara menikmati kopi sendiri-sendiri. Ada yang suka membuat kopi dengan metode manual brew atau mesin espresso. Kami merekomendasikan pembuatan kopi hitam kupu-kupu dengan metode manual brew yaitu tubruk.
1. Menuangkan Air Panas
Segera tuangkan air panas kurang lebih 85-93 derajat celcius ke bubuk kopi yang sudah dituangkan ke cangkir. Suhu ini pas untuk melarutkan kopi dan mengeluarkan aroma khasnya. Suhu air panas membantu mengekstrasi bubuk-bubuk kopi di dasar cangkir.
Jika ingin bicara tentang takaran air panasnya, sahabat ngopi bisa menggunakan perbandingan 1:15. Satu gram untuk kopi dan lima belas mililiter air panas. Satu sachet kopi hitam kupu-kupu berisi 5,5 gram, artinya air panas yang dituangkan bisa sekitar 80 mililiter.
2. Mendiamkan Kopi Terekstraksi
Proses ini bertujuan untuk memaksimalkan proses ekstrasi bubuk kopi yang telah dituang air panas. Ekstrasi kopi dapat membuat kopi jadi lebih nikmat saat diseruput. Lamanya waktu ekstraksi ini tergantung selera sahabat ngopi. Tidak ada waktu ideal untuk ini.
Pertemuan bubuk kopi dan air panas akan membuat kopi melepas sari-sarinya yang mempengaruhi rasa. Tidak lebih dari 35% sari-sari pada biji kopi yang akan terlarut di air panas. Sisanya akan tertinggal di dasar cangkir dan menjadi ampas.
3. Langsung Seruput Kopi
Jangan diamkan terlalu lama, setelah proses ekstraksi dirasa cukup. Segera nikmati kopi hitam kupu-kupu. Ini dilakukan agar sahabat ngopi tidak kehilangan aroma dan rasa terbaik kopi. Semakin lama dinikmati kopi rasa dan aroma kopi akan menurun.
Baca juga: Kopi Luwak Hitam Jelmaan Emas Hasil Pencernaan Sang Musang
Metode kopi tubruk ini lebih sederhana dibandingkan dengan metode-metode pembuatan kopi lainnya. Meskipun sederhana, pembuatan kopi tubruk tidak boleh sembarangan ya sahabat ngopi. Ada teknik yang perlu dikuasai agar kenikmatan kopi jadi maksimal.
Penggunaan metode tubruk dapat mempersingkat waktu sahabat ngopi dalam membuat kopi hitam kupu-kupu. Cocok juga untuk yang tidak punya banyak waktu. Tinggal tuang kopi ke cangkir ditambah dengan air panas, tunggu dan bisa langsung dinikmati.
Referensi
https://historia.id/politik/articles/kopi-jawa-bikin-kecanduan-orang-eropa-vXW4m/page/2
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/05/17/cerita-pondok-kopi-perkebunan-kopi-pertama-belanda-di-tanah-jawa
https://www.sasamecoffee.com/kopipedia/kopi-tubruk-adalah/
https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20190107/Mokha-di-Yaman-Kupu-kupu-di-Banten/
Komentar
Posting Komentar