Gambar oleh Enotovyc dari Pixabay |
Sepintaskopi.com - Kabupaten Temanggung terkenal dengan hasil pertaniannya berupa tembakau. Namun, selain tembakau Temanggung juga mempunyai komoditas berupa kopi. Ada kopi arabika dan robusta khas Temanggung, tapi kali ini kita akan membahas mengenai kopi arabika khas kaki Gunung Sindoro dan Sumbing.
Kopi arabika dari Kabupaten Temanggung ini digadang-gadang mampu menyaingi kopi asal Meksiko. Keunggulannya terletak pada aroma dan cita rasa yang berbeda dibanding dengan arabika lain di Indonesia maupun dunia. Inilah ciri khas kopi arabika Temanggung yang memang unik.
Ciri Khas Kopi Arabika Temanggung
Berada di kaki Gunung Sindoro dan Sumbing membuat kebun kopi arabika semakin menjanjikan. Terlebih lagi terdapatnya hutan lindung tambah mendukung perjalanan sukses kopi unik dari Temanggung ini mendapatkan pamornya.
Baca juga : Karakteristik Khas Kopi Arabika
Ada beberapa aspek yang menarik untuk diperhatikan dari si hitam dari dataran tinggi Temanggung ini.
1. Mempunyai Aroma dan Cita Rasa Tembakau
Kopi arabika bisa menghasilkan varietas-varietas baru saat ditanam di daerah yang berbeda. Hal ini juga berlaku untuk kopi arabika Temanggung. Aromanya khas dengan aroma tembakau. Bahkan Kamu juga bisa merasakan cita rasa tembaku saat menyesap kopi ini.
Ini dikarenakan kopi memang tidak ditanam sendiri di lahan tempat asal. Justru kopi bukanlah tanaman utama. Tembakaulah yang menjadi tanaman utama di lahan pertanian di Temanggung. Inilah yang menyebabkan kopi beraroma dan bercita rasa tembakau.
2. Cita Rasa Coklat dan Karamel
Kamu juga bisa merasakan cita rasa coklat dan karamel pada kopi arabika Temanggung. Keunikan ini bisa saja diperoleh dari proses pasca panen dari si kopi itu sendiri.
3. Body Medium
Kopi ini memiliki body medium artinya tidak terlalu pahit di mulut. Kamu yang tidak menyukai kopi dengan kepekatan tinggi bisa coba kopi khas Temanggung ini.
4. Ditanam Pada Dataran Tinggi
Seperti arabika pada umumnya, kopi arabika dari Kabupaten Temanggung ini juga ditanam di dataran tinggi tepatnya di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut atau lebih. Kerentanan arabika terhadap karat daun membuatnya harus ditanam di ketinggian tersebut.
5. Meninggalkan Rasa Asam di Mulut
Rasa akhir dari kopi ini bisa meninggalkan asam di mulut. Sensasi ini sangat berbeda dengan kopi-kopi arabika yang ada di daerah lain.
Pertanian Kopi Arabika di Kabupaten Temanggung
Gambar oleh Skeeze dari Pixabay |
Petani di Kabupaten Temanggung belum fokus melakukan tanam kopi di lahan yang mereka garap. Hutan lindung salah satunya, yang kini telah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Hanya saja pemanfaatan lahan hutan lindung untuk kebun kopi masih perlu dimaksimalkan lagi.
Lahan yang ditanami kopi arabika baru seluas 1404,29 hektar. Produktivitasnya pun masih rendah yaitu 201,03 ton per tahun. Ada beberapa petani yang sudah melakukan pengolahan kopi menjadi bubuk juga loh, meskipun sebagian besar masih dijual dalam bentuk biji basah.
Indikasi Geografis Kopi Arabika Temanggung
Kopi arabika Temanggung ini sudah mengantongi indikasi geografis. Indikasi geografis akan menjelaskan di mana asal muasal suatu biji kopi ditanam.
Baca juga : Karakteristik Khas Kopi Tanah Jawa
Kamu bisa tahu bagaimana sih identitas dari kopi yang mereka minum. Tidak hanya sekedar itu saja, dalam dokumen IG, Kamu juga bisa mengetahui score kopi yang dinikmati.
Harga Kopi Arabika Temanggung
Harga biji kopi sempat mengalami kenaikan untuk jenis arabika gelondong basah sebesar Rp 2.500,00. Mula-mula Rp 7.500,00 ditahun 2017, lalu mengalami kenaikan ditahun 2018 menjadi Rp 10.000,00 per kilo gramnya.
Harga jual kopi arabika Temanggung lebih tinggi dibandingkan dengan robusta Temanggung. Kopi arabika dari kaki gunung Sumbing dan Gunung Sindoro ini dinilai pantas untuk bersaing dengan kopi-kopi arabika dari Meksiko yang sudah terkenal kualitasnya.
www.cafebrick.com
www.kompasiana.com
www.kopitemanggung.com
temanggung.dosen.unimus.ac.id
media.neliti.com
Komentar
Posting Komentar