![]() |
Sumber : https://indonesian.alibaba.com/ |
Sepintaskopi.com - Slurp, suara seruput kopi terdengar di sudut kedai sederhana. Nampak kesibukan di dapur kedai berseliweran para karyawan untuk mengantar pesanan ke meja-meja konsumen.
Satu konsumen memesan ‘Bang kopi
O-nya satu ya.’ Dengan sigap seorang karyawan segera menyiapkan racikan minuman
berkafein itu.
Baca juga : Kopi Tubruk Pencipta Rasa Kopi Sederhana
Baca juga : Kopi Tubruk Pencipta Rasa Kopi Sederhana
Kopi O, sebutan untuk kopi
tradisional yang dulunya banyak dijajakan oleh etnis Tionghoa di kopitiamnya.
Minuman ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak zaman
penjajahan Belanda.
Masuknya kopi O di Indonesia
dibawa langsung oleh keturunan orang Tionghoa yang menetap di Singkawang. Ya,
salah satu kota di Kalimantan ini merupakan pintu gerbang perkenalan kita (rakyat
Indonesia) dengan kopi O.
Baca juga : Rayakan Imlek, Jangan Lupa Mampir Ke Kopitiam
Baca juga : Rayakan Imlek, Jangan Lupa Mampir Ke Kopitiam
Kopi hitam ditambah gula, itulah
kopi O. Sederhana bukan, menu sederhana di kedai kopi sederhana. Panas maupun
dingin tetap nikmat. Apalagi dinikmati bersama orang-orang terkasih.
Proses pembuatan kopi O di kedai
kopi tradisional tidak biasa. Resep ini sudah turun temurun diajarkan kepada
masing-masing generasi.
Ciri khas pembuatan kopi O adalah
penyaringnya yang merupakan kaus kaki. Namun, jangan salah sangka dulu, itu
merupakan kain baru yang belum pernah dipakai sama sekali. Jadi sangat
higienis.
Komentar
Posting Komentar